efek samping konsumsi daging secara berlebihan bagi penderita diabetes melitus
Berikut adalah beberapa efek utamanya:
* Peningkatan Risiko Penyakit Jantung dan Komplikasi Kardiovaskular:
* Lemak Jenuh dan Kolesterol Tinggi: Daging merah, terutama bagian yang berlemak, serta daging olahan (sosis, bacon, kornet) tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol. Asupan lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Penderita diabetes sendiri sudah memiliki risiko tinggi terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah, dan peningkatan kolesterol ini akan memperburuk risiko aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) dan komplikasi seperti serangan jantung dan stroke.
* Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Daging olahan seringkali mengandung natrium (garam) yang tinggi. Asupan garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama lain untuk penyakit jantung pada penderita diabetes.
* Peningkatan Resistensi Insulin dan Perburukan Gula Darah:
* Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan dapat mengurangi sensitivitas insulin dan fungsi sel beta di pankreas. Hal ini berarti tubuh menjadi kurang efektif dalam menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah, yang dapat memperburuk kondisi diabetes.
* Kandungan zat besi heme yang tinggi dalam daging merah juga diduga dapat berkontribusi pada peningkatan resistensi insulin dan kadar glukosa darah.
* Peningkatan Berat Badan:
* Daging merah dan olahan cenderung tinggi kalori dan lemak. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan atau obesitas, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk memperburuk diabetes tipe 2 dan komplikasinya.
Sedikit berbagi faedah ilmu
⬇️⬇️⬇️
* Peradangan dan Pembentukan Senyawa Berbahaya:
* Cara mengolah daging juga berperan. Daging merah yang dimasak dengan suhu tinggi (misalnya dibakar atau digoreng hingga gosong) dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAHs), amina aromatik heterosiklik (HAAs), dan nitrosamin. Senyawa-senyawa ini dapat memicu peradangan yang mengganggu produksi insulin dan meningkatkan resistensi insulin.
* Peningkatan Risiko Komplikasi Ginjal:
* Pada penderita diabetes, fungsi ginjal bisa terganggu. Asupan protein hewani berlebihan, terutama dari daging olahan dengan kandungan garam tinggi, dapat membebani ginjal dan berpotensi memperburuk kerusakan ginjal.
Rekomendasi untuk Penderita Diabetes:
Meskipun daging dapat menjadi sumber protein penting, penderita diabetes perlu memperhatikan jenis dan jumlahnya:
* Batasi daging merah dan olahan: Kurangi frekuensi dan porsi konsumsi daging merah, dan hindari daging olahan sepenuhnya.
* Pilih daging tanpa lemak: Jika mengonsumsi daging merah, pilih bagian yang tanpa lemak seperti tenderloin atau bagian dada.
* Pilih sumber protein lain: Perbanyak konsumsi protein nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe), ikan (terutama yang kaya omega-3 seperti salmon), dan unggas tanpa kulit.
* Perhatikan cara memasak: Hindari menggoreng atau membakar daging hingga gosong. Pilih cara memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, memanggang dengan suhu sedang, atau menumis dengan sedikit minyak sehat.
* Perhatikan porsi: Selalu perhatikan ukuran porsi untuk semua jenis makanan, termasuk daging, agar tidak berlebihan.
Dengan mengelola asupan daging dengan bijak, penderita diabetes dapat membantu mengontrol kadar gula darah, mengurangi risiko komplikasi, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Comments
Post a Comment